Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar yang posisinya berada di kawasan lereng Gunung Lawu memiliki pesona alam yang sangat luar biasa. Karena itu bukan merupakan hal aneh jika di daerah ini terdapat banyak sekali objek wisata bertemakan alam dan salah satunya adalah Telaga Madirda.
Telaga Mardida terletak di Dusun Tlogo, Kelurahan Berjo, Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar. Dari Kota Solo berjarak sekitar 40 km atau 25 km dari pusat Karanganyar. Dengan transportasi pribadi waktu tempuhnya antara 90 menit sampai 2 jam tergantung tingkat kepadatan lalu lintas.
Awal Kehadiran
Sebelumnya, Ngargoyoso lebih sering dikunjungi para pelancong karena mempunyai hamparan perkebunan teh yang sangat indah menyejukan mata. Kemudian ketika ada destinasi anyar yaitu Telaga Madirda, langsung jadi primadona.
Objek wisata ini baru beberapa tahun belakangan ini dikembangkan oleh masyarakat, tepatnya sekitar tahun 2018 melalui lembaga Kementerian Desa (Kemendes). Setelah menunjukan potensi besar, diikutkan dalam program Proyek Inkubasi Inovasi Desa – Pengembangan Ekonomi Lokal (PIID – PEL) Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (Dispermades) Karanganyar.
Sejak itulah destinasi tersebut mendapat apreasiasi tinggi di kalangan pecinta kegiatan wisata alam dan wisata keluarga. Terlebih dengan adanya dukungan berbagai fasilitas yang memadai, cocok dijadikan sebagai tempat liburan bersama keluarga atau sahabat dekat.
Dongeng Masyarakat
Sebagaimana objek wisata lain, Telaga Madirda mempunyai latar belakang dongeng masyarakat. Madirda sendiri merupakan istilah yang mengandung arti memabukan. Konon, telaga tersebut tercipta ketika ada pertarungan angara Anjani, Sugriwa, dan Subali.
Ketiga tokoh pewayangan tersebut saling berebut Cupu Manik Astagina. Benda ajaib ini bisa membuat pemiliknya punya kemampuan melihat berbagai keindahan di jagad raya. Sebelumnya Anjani telah memiliki benda ini sebagai hadiah dari Bathara Surya. Setelah itu dua saudaranya merasa iri dan saling berniat ingin menguasai.
Menyasikan kenyataan ini, ayah mereka yang bernama Resi Gotama membuang cupu tersebut dibuang hingga antara tutup dan badan cupu jadi terpisah. Tutup cupu inilah yang kemudian diyakini jatuh ke bumi menjelma menjadi Telaga Madirda.
Daya Tarik
Telaga Madirda terdiri dari enam area dan masing-masing punya fungsi berbeda-beda. Mulai dari pintu masuk yang menyatu dengan pusat jajanan kuliner, taman, camping ground, dan kolam pemancingan. Selain itu ada kolam renang dan jembatan yang saat ini telah dilengkapi dengan seni instalasi bambu.
Semua mampu menghadirkan suasana menyenangkan dan selalu bikin betah untuk berlama-lama. Selain itu yang tak kalah menarik, dalam setiap titiknya memiliki nilai keunikan tersendiri untuk dijadikan spot selfi atau foto bersama.
Agar dapat menikmati semua daya tarik tersebut, wisatawan hanya perlu membayar tiket sebesar Rp15.000 per orang. Sedangkan biaya parkir kendaraan Rp5.000 untuk mobil dan Rp2.000 untuk sepeda motor.
Berikutnya apabila mau mengadakan acara camping harga tiketnya menjadi Rp30.000 ditambah ongkos sewa tenda sesuai ukuran. Melalui kegiatan ini, eksplorasi terhadap segala keindahan Telaga Madirda bisa dilakukan secara lebih santai dan detail.