Sebuah kabar gembira kembali hadir, khususnya bagi para pecinta musik jazz di tanah air. Festival Musik musik kelas internasional Java Jazz Festival (JJF) akan digelar lagi pada pertengahan tahun ini, tepatnya dari tanggal 2 hingga 4 Juni 2023. Sesuai dengan skalanya, tentu saja penampilnya tidak hanya berasal dari Indonesia saja, tetapi juga ada yang datang dari mancanegara.
Selain itu yang lebih menyenangkan lagi, gelaran musik ini tidak lagi diadakan secara virtual seperti dua tahun sebelumnya akibat pandemi covid-19. Untuk kali ini menurut rencana akan diselenggarakan secara langsung, sehingga penonton dan penikmat jazz bisa lebih puas menikmati atraksi tersebut.
Menurut keterangan dari Antaranews, pihak penyelanggara menegaskan bahwa faktor keamanan dan kenyaman akan menjadi prioritas utama dalam perayaan JJF. Selain itu dikatakan pula saat ini gelaran tersebut sudah memasuki usia 18 tahun. Sama seperti tahun-tahun sebelumnya, Ji-Expo Kemayoran tetap menjadi tempat penyelenggaran.
Hingga berita ini diturunkan, memang belum ada informasi valid terkait dengan siapa saja musisi dan penyanyi jazz yang akan tampil. Termasuk urusan tiket hingga sistem untuk membeli atau mendapatkan. Walau demikian panitia telah memberi kepastian jika semua urusan tersebut akan segera dipublikasikan melalui platform media sosial seperti facebook, twitter, instagram, dan tiktok.
Sebelumnya meski hanya digelar secara virtual saja, JJF 2022 tetap mampu memikat hati para pecinta jazz. Selama tiga hari penyelenggaraan, wajah-wajah riang gembira dan tepuk tangan tampak terlihat dengan nyata. Kepuasan ini tidak hanya muncul dari penonton saja, namun juga semua penampil, sehingga menjadi hiburan istimewa.
Kilas Balik JJF
Hadir sebagai atraksi musik tahunan, JJF merupakan suatu event yang selalu ditunggu dan dinanti-nanti oleh pecinta musik jazz seluruh nusantara. Untuk pertamakali, acara ini diadakan pada tahun 2005 di Jakarta Convention Center dengan jumlah penonton lebih dari 48.000 orang.
Penggagasnya adalah Peter F. Gontha, seorang pengusaha yang pernah menjadi dubes Indonesia di Polandia. Selain itu dia sangat menggemari musik jazz karena ayahnya Win Gontha juga merupakan seorang musisi jazz bahkan pernah memiliki grup musik bernama Big Band.
Setelah sekian lama diselenggarakan di JJC, mulai tahun 2010 JJF berpindah lokasi di Ji-Expo Kemayoran dan terus berlangsung sampai sekarang. Sementara itu pada sisi yang lain jumlah penontonya terus bertambah banyak, antara 113.000 hingga 115.000 pengunjung selama tiga hari festival. Jadwalnya selalu sama, dari hari Jum’at sampai Minggu.
Istimewanya lagi, kendati menggunakan label ‘jazz’, JJF kerap menghadirkan aliran musik atau genre lain seperti soul, R&B, bahkan hingga reagge. Jadi jangan heran jika banyak musisi papan atas dunia yang tertarik mengikuti ajang ini. Karena itu siapkan diri dari sekarang agar dapat turut menyaksikan pertunjukan spesial ini.