Djongko Rahardjo enggak pernah main-main saat membikin karya. Djongko yang berprofesi sebagai fesyen desainer selalu menekankan bahwa membuat karya itu harus apa adanya dan terus konsisten belajar.
Dunia fesyenlah yang bikin Djongko berubah. Dulu waktu belia, dia hanya seorang pemalu. Namun, sejak puluhan tahun bergelut di dunia desainer, dia berani tampil dengan percaya diri.
Beberapa waktu lalu, desainer asal Kota Solo ini berbagi cerita soal karir dan karyanya kepada Soloevent.
Kebebasan berkarya
Kebebasan jadi pedoman Djongko sewaktu berkarya. “Saya kan dulunya terbiasa bekerja di perusahaan batik, tuntutannya berbeda. Klau harus mencari inspirasi itu terlalu lama. Saya lebih suka mengalir saja, bebas tapi tetap mengedepankan kualitas.” tuturnya kepada Soloevent di Warisan Heritage Resort and Resto, Sukoharjo, Senin (8/10/2018).
Idealisme Djongko Rahardjo
Kadang idealisme seorang desainer enggak bisa tercurahkan penuh ke karyanya. Banyak desainer yang berkarya hanya sesuai permintaan dan selera pasar. Djongko berusaha menyisipkan idealismenya melalui proses kreatif. Dia kerap menambahkan unsur batik di rancangannya.
Karya-karya idealis Djongko kerap dipamerkan dalam event peragaan busana, salah satunya Solo Batik Fashion. Djongko Rahardjo kerap memasukkan unsur batik
Idealis vs komersial
Meski sudah berusaha memasukkan idealismenya, tetapi Djongko enggak memungkiri tetap memperhatikan sisi komersial. “Desainer adalah sebuah pekerjaan, membuat sebuah karya tentunya membutuhkan cost yang tidak sedikit,” kata Djongko.
Tukar pikiran dengan klien
Hal pertama yang Djongko lakukan saat mendapat order membikin busana adalah mengerti karakter kliennya. Kata Djongko, karakter sangat penting buat menentukan desain busana.
Setelah itu Djongko meminta klien untuk menerangkan permintaannya. Mereka kemudian ngobrol untuk menentukan apa yang pantas dikenakan si klien.
Menghargai proses
Djongko Rahardjo adalah seorang yang menghargai proses karena proseslah yang menjadikan seseorang bisa sukses.
Itu dibuktikannya saat Djongko menjadi salah satu pemenang lomba membuat pakaian santai atau leisure wear yang diadakan majalah Femina. Di usia yang belia, menjadi pemenang adalah hal yang paling berharga dalam hidupnya. Kemenangan itulah yang menjadi lecutan bagi Djongko Rahardjo untuk terus berproses di dunia feyen desainer.